Hari Sumpah Pemuda di MTs Negeri 1 Kota Semarang Dimeriahkan dengan Gelar Karya P5 PPRA

Upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-95 digelar di halaman MTs Negeri 1 Kota Semarang, Sabtu (28/10/2023) berjalan dengan khidmat dan lancar. Pada tahun ini Hari Sumpah Pemuda mengusung tema “Bersatu Memajukan Indonesia”.

Dalam upacara tersebut yang bertugas sebagai pembina upacara, yaitu Hanan Arifin sebagai Kanit Binmas yang berasal dari Polsek Tembalang. Beliau membacakan amanat dan pesan dari Kapolsek Tembalang yang isinya agar peserta didik menjahui perbuatan bullying dan anti kekerasan terhadap teman. 

Dalam mengikuti upacara tersebut, guru dan pegawai MTs Negeri 1 Kota Semarang mengenakan pakaian adat. Pada tahun ini, peserta didik kelas 8 dan 9 mengenakan seragam batik. Sedangkan peserta didik kelas 7 mengenakan pakaian adat.

Hal ini dikarenakan setelah upacara bendera akan mengadakan gelar karya P5 PPRA. Gelar karya yang dilakukan kelas 7 yaitu dengan mengadakan pentas seni tari dan vokal. Sedangkan kelas 8 gelar karya P5 PPRA dengan memamerkan hasil karya yang berupa cerpen, cergam, puisi dan artikel yang dipasang di mading.

Gelar karya P5 PPRA di MTs Negeri 1 Kota Semarang untuk memeriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Oleh karena itu, pelaksanaannya dilaksanakan bersamaan dengan peringatan tersebut. Gelar karya P5 PPRA mengusung judul “Festival Budaya Nusantara Emtessa menjadi Asyik Tanpa Mengusik”.

Pentas seni dalam rangka gelar karya P5 PPRA dibuka oleh Kepala MTs Negeri 1 Kota Semarang, yaitu Kasturi. Beliau berharap agar gelar karya yang dilaksanakan pada hari ini dapat menambah wawasan dan kecintaan peserta didik terhadap budaya yang ada di nusantara ini.

“Saya berharap gelar karya yang dilakukan oleh peserta didik dapat menambah pengetahuan dan kecintaan peserta didik dalam hal tari dan lagu yang berasal dari daerah di penjuru nusantara. Sedangkan dengan adanya hasil karya peserta didik yang berupa cerpen,cergam, puisi dan artikel yang bertema anti bullying dan anti kekerasan dapat menjadi salah satu sosialisasi di madrasah untuk menjadikan MTs Negeri 1 Kota Semarang menjadi madrasah ramah anak,” tambah Kasturi.

Aura merupakan salah peserta didik kelas 7 yang mementasakan tari mengungkapkan bahwa dia sangat antusias dan semangat dalam pentas tersebut karena orang tua juga ikut serta menyaksikan penampilannya. “Saya sangat senang akhirnya dapat membawakan tarian dengan lancar. Akhirnya latihan yang telah kami lakukan setelah beberapa minggu ini terbayar dengan penampilan yang maksimal dari kami,” ungkap Aura.

“Saya sangat senang hasil karya kelompok kami dapat dipajang di mading yang telah disediakan untuk kelas kami. Apalagi hasil karya cerpen, cerbung, puisi dan artikel dari kelas kami tidak kalah bagusnya dari kelas-kelas yang lain,” kata Zahira yang duduk di kelas 8.

Gelar karya dari peserta didik MTs Negeri 1 Kota Semarang berjalan dengan lancar dan sukses. Banyak orang tua yang turut serta menyaksikan penampilan putra-putrinya. Selain itu, mading juga tak luput dari perhatian orang tua. Hal ini terlihat dari orang tua yang penasaran tentang isi mading yang di pajang  di sepanjang lorong halaman. (Humas Emtessa)