Siswa MTs Negeri 1 Kota Semarang kembali meraih penghargaan dalam ajang World Invention Competition and Exhibition (WICE) 2024 yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang bekerja sama dengan Malaysian Allied Health Sciences Academy (MAHSA), Selasa (24/09/2024) yang diadakan di Selangor Malaysia. Dalam kompetisi tersebut, siswa MTs Negeri 1 Kota Semarang mendapat Gold Medal yang berjudul “Gummy Klotuk (Katuk Leaf Chlorophyll): Innovation Gummy Supplement To Prevent Anemia And Reduce Stunting In Indonesia”.
Siswa yang menorehkan prestasi tersebut, yaitu Fadli Habile, Syifa Brillant, Krishna Abhinaya Prasetyo, dan Muhammad Altaf Jabbar Anandra. Dengan prestasi tersebut, maka keempatnya berhasil membawa nama baik madrasah ke tingkat internasional.
WICE merupakan salah satu kompetisi IYSA yang diselenggarakan di luar negeri. Pada tahun ini, kompetisi WICE ke-5 digelar pada 18-24 September 2024. Kompetisi ini diikuti 585 peserta dari 15 negara. Dalam kompetisi ini mempertemukan para peneliti muda yang menampilkan hasil penemuanya dalam berbagai bidang, mulai dari inovasi, teknologi, sains sampai komersialisasi.
MTs Negeri 1 Kota Semarang selalu berkomitmen mendukung seluruh warga madrasah untuk berkompetisi untuk meraih prestasi akademik maupun nonakademik. “Madrasah akan terus mendukung siswa yang mau mengembangkan bakat dan minatnya untuk meraih prestasi,” kata Kasturi selaku kepala MTs Negeri 1 Kota Semarang.
Beliau sangat bersyukur dan bangga atas prestasi yang diraih keempat siswa MTs Negeri 1 Kota Semarang yang berhasih memperoleh medali emas di tingkat internasional. Harapannya prestasi ini akan menjadi motivasi bagi siswa yang lain untuk mengejar impian.
“Alhamdulillah tim kami mendapat medali emas dalam kejuaraan internasional. Kami sangat senang dan tidak menyangka akhirnya penelitian kami berhasil meraih juara. Kejuaraan ini merupakan pengalaman pertama dan sangat berharga bagi kami,” kata Brillant. Sementara itu, Krisna mengungkapkan bahwa prestasi yang mereka raih adalah hasil dari kerja sama dan kerja keras. Kegagalan dalam percobaan tidak membuat patah semangat, tetapi membuat mereka tambah bersemangat. “Pantang menyerah merupakan salah satu yang harus kita tanamkan agar penelitian kita membuahkan hasil sesuai dengan yang diharapkan,” tambah Krisna.(Humas Emtessa)